08 December 2011

KHAYAL ATAU REAL?

Pengantar:
Inilah cerita yang ditulis oleh sahabat Robby tentang dua orang yang sudah sangat dekat di dunia maya. Mereka adalah sama-sama suami yang punya anak dengan profesi dan kesibukan masing masing.  Mereka terpisah oleh jarak dan kemungkinan bertemu. Dunia chat mempertemukan mereka entah bagaimana caranya. Mereka sudah sejak lama mengharapkan sekali untuk bisa bertemu dan 'make love'. Cerita ini diedit dan disesuaikan sedikit tanpa banyak mengubah jalur cerita oleh Robby.


KHAYAL ATAU REAL?


Akhirnya kami bertemu. Obi memeluk Ipan dan Ipan pun balas peluk Obi.

"Hehe kaya teletabis ya..." ujar Obi kocak.

"Beda dong..."

Tiba-tiba Ipan memandangi wajah Obi dan mendekatkan bibirnya ke bibir Obi. Ipan melumat  bibir Obi dengan bibirnya. Sambil berciuman, Ipan mengelus pundak Obi dengan mesra. Bagaikan tak ingin terlepas lagi. Perbedaan sedikit antara realita dan dunia maya sudah mereka leburkan kini.

Saat itu Ipan dan Obi pun larut dalam arus asmara yang semakin menggelora, yang membuat keduanya tengelam dalam desah nafas membara. Obi merasa terbakar juga. Dengan cepat, keduanya saling melucuti kaos yang mereka pakai.Ipan sudah sedikit kalap, mendorong Obi yang sudah tak memakai kaos lagi ke atas ranjang yang ada di ruangan itu. Dengan sigap dia pun melucuti celana jean yang Obi pakai. Obi kini hanya memakai celana dalam berwarna biru semakin menggeliat tak tertahan untuk segera bercinta dengan Ipan.

Kedua pria itu sama-sama memiliki tubuh yang kekar dan jantan. Tak ada yang menyangka kalau keduanya saling menyuka dan mungkin akan bercinta seperti ini. Ipan 35 th suami dengan seorang anak sedang Obi 32 tahun suami dengan dua orang anak.

Ipan pun segera melepas celana jeans yang dia pakai. Kedua pria beristri itu hanya memakai  celana dalam saja. Lalu Ipan memeluk tubuh Obi yang sudah lama dia impikan untuk dapat menyentuhnya. Obi pasrah dalam rengkuhan asmara Ipan yang penuh nafsu.

Dua pria jantan itu saling berpagutan mesra. Tangan Ipan meraih cd yang Obi pakai. Tampak tonjolan yang semakin membesar menyembul dari balik celana Obi. Ipan meremas tonjolan tersebut. Obi melenguh keenakan menikmati remasan itu. Tak sabar Obi lalu meremas pula cd yang Ipan pakai. Mereka saling meremas batang kontol. Tidak hanya itu, mulut mereka sibuk terus berciuman dengan mesranya.

Tak lama kemudian, Ipan mulai melucuti cd yang dipakai Obi. Tampak batang kontol Obi yang besar  itu sudah memerah dan tegang. Sedikit precum terlihat di ujung kepalanya. Ipan pun segera turun ke bawah dan melihat batang kontol Obi yang sudah menegang itu. Dia ingin segera melahapnya tapi ditahan. Dengan lidahnya, ia coba untuk mengelus-elus batang itu.

"Oooowwhh enak Pan" erang Obi

Ipan melirik memandang Obi.

"Lanjut atau cukup?" tanya Ipan nakal.

"Shit! lanjut dong..." bisik Obi kesal karena digoda.

Sambil berkelojotan, Obi meminta Ipan untuk terus memainkan lidahnya di kepala penisnya.

"Sshh terus, terusin...ooohh"

Ipan pun segera memenuhi permintaan Obi. Ya, Obi adalah pria yang selama ini dia idam-idamkan untuk bertemu dan bercinta. Hasrat yang selama ini terpendam, yang hanya dia ungkapkan dalam chatting saja kini menjadi kenyataan. Diapun tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu.

"Ouh yessshhh..." Obi mendesah lagi.

Demikian pula Obi. Ini adalah kesempatan yang selama ini dia inginkan, bercinta dengan teman chattingnya itu. Ingin pula dia lampiaskan saat itu. Obi pun segera melepas cd yang Ipan pakai. Iapun ingin sahabatnya itu bisa merasakan lembut elusan lidahnya. Segera ia melahap batang penis Ipan. Dia lumat dan elus-elus lembut dengan lidah. Ipan pun makin membara karena sentuhan yang Obi berikan.

Ipan tak ingin sahabatnya itu bekerja sendirian saja. Dia meminta Obi untuk mengubah posisi. Mereka kini dalam posisi saling menghadapi batang penis keduanya. Posisi favorit 69. Ipan segera melahap kembali batang penis Obi. Demikian pula Obi segera melahap dan melumat batang penis Ipan. Keduanya semakin sibuk untuk saling memberikan kepuasan.

Tak lama kemudian, Ipan meminta Obi untuk berhenti mengulum penisnya karena dia akan segera  orgasme.

"Aku keluarin di dadamu ya.." pinta Ipan

Obi mengangguk. Ipan mengangkan dengan lututnya di atas perut Obi. Dengan mendesah-desah,  akhirnya tak lama kemudian croott...air mani Ipan menyembur di atas dada dan perut Obi. Badannya beberapa kali mengejang dan tampak wajah Ipan yang penuh kepuasan itu dipandangi oleh sahabatnya, Obi.

"Aku crotin di dadamu juga ya..." pinta Obi tak mau kalah.

"Hmm jangan... sini saja..." kata Ipan yang bernafsu sambil menunjukkan mulutnya yang menganga.

Obi pun mengangguk tanda setuju. Lalu berganti Obi mengangkangi badan Ipan dengan lututnya. Air mani Ipan yang kental mengalir dari dada ke perut lalu beberapa melalui selakangan Obi dan menetes di perut Ipan.

Obi mengocok batang penisnya dengan cepat. Tak lama kemaudian dengan desahan yangg semakin  membara. Obi menggeser posisinya supaya kontolnya lebih dekat ke wajah Ipan. Sambil tetap mengocok Obi mengrarahkan ujung penis ke wajah tepatnya ke mulut Ipan. Saat orgasme tiba, Obi pun memuntahkan pejunya tepat di dalam mulut Ipan.

"Crot juga... ya..." Obi tersenyum di antara kepuasannya.

Dalam mulut Ipan ada rasa manis, asin dan lain lain karena rasa pejuh itu. Tetapi yang paling  mereka sukai adalah bahwa mereka akhirnya bisa 'make love' juga. Ya, setelah lama mereka tak pernah berjumpa.


Ipan memeluk tubuh Obi erat-erat, seakan tak ingin tubuh sahabatnya itu terlepas dari dirinya. Malam itu mereka pun tidur berdekapan mesra sampai pagi menjelang. Pagi itupun mereka lanjuntukan dengan mandi bersama, saling menyabuni tubuh.


Ada gurat kebahagiaan di bibir Ipan, karena berhasil bertemu dengan sahabatnya itu dan bisa  membuat sahabatnya itu bahagia.

"Thanks Ipan.." Obi mendekatkan bibirnya ke bibir Ipan.

2 comments:

Anonymous said...

Wah keren nih, cm cerita nya terlalu to the point, ga ada cerita2 pemanasannya ky cerita2 sbelumnya,tp ditunggu ya cerita2 selanjutnya..good job

Robby said...

Thx. Ini buat pembaca yang tidak senang karena terlalu bertele-tele di depan. Tuh sampai aku buatkan pengantar karena cerita aslinya langsung banget. Haha...