22 November 2010

ASI 3

AKU, SAHABATKU DAN ISTRINYA

AIR SIRUP DIBALAS AIR MANI

Peristiwa threesome Andru, istrinya dan Erick tidak bisa dilupakan. Sepertinya sudah tahun lalu. Erick sedang memeriksa sebuah email yang ada attach beberapa foto bayi. Ya, sebulan setelah kembali dari tugas kantor Erick sempat ditelepon kalau Bon-bon, Istri Andru sahabatnya sudah hamil. Kalian bisa menebak bayi siapa yang tumbuh di rahim Bon bon. Namun semua itu akan menjadi rahasia bagi rumah tangga Andru-Rida bon bon dan juga Erick.

Sedari awal keluarga sahabatnya akan merahasiakan ini dan apapun yang terjadi maka anak yang akan lahir adalah anak mereka. Namun berbeda dengan Erick. Ternyata dia tidak bisa mengingkari kalau dia merasa bahwa darah dagingnya ada di sana. Darah dagingnya dengan Bon bon. Banyak penyelidikan yang dia lakukan karena dia sangat penasaran tentang anak itu.

"Ndru, anakku lagi apa?" telepon Erick suatu siang.

Dia merasa kangen sekali dengan anaknya yang dilahirkan Bon-bon apalagi setelah tahu dengan pasti kalau si bayi ternyata bergolongan darah O sama dengan darah si ibu. Andru bergolongan darah AB. Seorang AB yang kawin dengan O maka secara teori genetika akan menghasilkan 50% anak bergolongan darah A dan 50% anak yang dilahirkan B. Nol persen untuk O atau AB.  Sedangkan kalau golongan darah O kawin dengan darah B maka ada dua kemungkinan 100% B semua atau 50% O dan 50% B.

Rida bergologan darah O sedangkan Erick bergolongan darah B. Nah ketika Sefia dilahirkan ternyata bergolongan darah O maka hampir bisa dipastikan kalau dia adalah anak Erick dan bukan Andru. Meskipun secara perjanjian dan perkawinan adalah anak Andru dan Rida, namun Erick tidak bisa memungkiri kalau dia ada andil. Kalau Sefia sebetulnya anak Erick.

"Heh! Erick dengar ya... jangan sampai sebut seperti itu lagi. Sefia adalah anak kami. Dia bukan anakmu. TAHU!! NGERTI??!!" Andru merasa emosi.

"Wooiii sabar broo..."

Andru sama sekali tak menyangka kalau Erick banyak berubah semenjak berpisah kost dahulu. Waktu satu kost sifatnya tidak selicik ini. Orangnya baik dan cenderung pemalu. Tidak macam-macam, paling pol cuma nonton bokep bersama. Namun setelah menjalin kontak lagi selama setahun terakhir ini Andru jadi mengerti sifat Erick yang sudah berubah seratus delapan puluh derajat.

"Kamu sebenernya maunya apa sih?" semprot Andru.

"Hei Ndru, kenapa kamu begitu emosi? Aku bantu kamu. Semua ini permintaanmu. Semua juga atas persetujuan kamu. Kita pun melakukannya bersama sama... ingat?!"

Andru terdiam.

"Kalau aku sekarang menganggap Sefia sebagai anak apa salahku? Toh aku tidak mengambilnya dari kalian, kan?"

"Tidak. Ini tidak benar!"

Andru merasa kalah semenjak kehamilan Rida bon bon setelah 7 tahun perkawinannya tanpa  menghasilkan keturunan. Usaha membuahi rahim istri selama 7 tahun tanpa hasil tetapi saat Erick memberikan benihnya sekali saja Rida langsung hamil pada bulan berikutnya.

Sekarang Andru sangat takut, sangat, kalau Erick akan membuka ini semua dan menghancurkan kebahagiaannya. Kebahagiaan ditinggal orang yang dicintai Rida dan anaknya Sefia. Andru menganggap kalau kata-kata Erick adalah teror baginya.

***

Inilah pangkal kisah yang menyebabkan 'perseteruan' Andru dan Erick dari sahabat menjadi musuh dari dalam selimut.

Sewaktu itu mereka selesai melakukan threesome. Andru dan Erick masuk ke kamar mandi untuk mandi dan membersihkan hajat. Tubuh Andru mendekat ke tubuh Erick. Tentu saja mereka masih telanjang bulat.

"Aku tahu kamu adalah gay" bisik Andru sangat dekat ke telinga Erick.

Erick kaget dan tak menyangka sahabatnya akan mengetahui kalau dia gay, penyuka sesama. Dia masih diam menunggu kata-kata Andru selanjutnya.

"Erick, asal kamu tahu... aku ingin sekali merasakan seperti apa bersetubuh dengan pria"

HAAAHHHH!!!!

Andru memeluk dan mencium pipi Erick. Sempat Erick meragu. Menolak atau menyerah. Seandainya dia menyerah berarti membenarkan pernyataan Andru. Namun jika tidak dia melewatkan satu kesempatan yang dia inginkan. Erick masih menunggu dalam pelukan Erick tanpa bergerak.

"Ndru.. aku..."

Erick tak mampu meneruskan kata-katanya karena Andru sudah menyumpal mulutnya dengan hisapan bibir. Sempat gigi Andru beradu dan mempunculkan bunyi 'tuk'. Andru menghisap bibir Erick seperti yang diinginkan Erick.

Andru mengambil air dan menyiramkan pada tubuh mereka. Rasa segar meliputi tubuh mereka berdua. Bibir mereka tetap menempel. Tentu saja tujuannya adalah agar Bon bon tidak curiga dengan aktifitas mereka. 
"Rick, cepat masukkan kontolmu ke lubangku..."

Andru melirik kontol Erick yang sudah menegang panjang. Andru membungkuk dan melebarkan  pantatnya. Erick mengarahkannya ke lokasi itu. Namun air telah menghilangkan sebagian banyak sperma di kontol Erick. Sehingga sekarang batang kontolnya terasa kesat dan sulit masuk lubang tanpa pelumas.

Andru merasakan pantatnya sulit untuk dimasuki karena tidak licin. Lalu dan dia mengambil pelumas. Dia dan istri biasa menggunakan apabila libido mereka naik dan pasangan sedang tidak  bersama. Andru mengoleskannya pada batang Erick dan juga pada pantatnya. Lalu sekali lagi dia menyiramkan air beberapa kali pada kepalanya.

Erick memaksakan kontolnya. Untung saja kontol Erick tidak sebesar kontol Andru. Kalau kontol Erick juga besar pasti robek lubang pantat Andru.

"Aaaakkkhhh..." Andru menjerit tertahan menerima kontol Erick.

Dia ingin menyudahinya tapi di sisi lain dia ingin merasakan nikmat itu. Untuk menghilangkan rasa sakit dan meredam jeritnya dia menyiramkan air berkali-kali ke kepalanya.

Langsung saja Erick menusukkan lebih dalam. Pantat Andru memang perawan. Sangat beda rasanya dengan para botom yang sudah biasa menikmati tusukan. Ini sangat mencengkeram ibarat rem sangat makan hehehe...

Erick sangat bernafsu menikmatinya. Ini lebih nikmat daripada memek si Bon bon tadi. Segera Erick menggenjot dengan sangat cepat. Dia tahu waktunya tidak banyak hanya setengah jam.  Kalau tidak mungkin Bon bon akan curiga.

Andru merasakan perih yang menerjang di lubang pantatnya. Dia menahan perut Erick dan berdiri. Segera saja kontol Erick tercabut dari lubang Andru.

"Sakit Rick... sudah lah... cukup aku merasakannya"

Erick mendekat dan mencium pipi Andru dengan sayang.

"Ndru sebaiknya kita keluar dari kamar mandi dan teruskan di ruang lain saja"

Byur... byur!

Andru tahu Erick masih sangat bernafsu. Di pihak lain dia masih penasaran dengan rasa nikmat seperti di bokep yang pernah dia tonton.

Erick keluar dari kamar mandi terlebih dahulu. Dia lalu mendekati Bon bon yang masih menggantung kakinya ke tembok supaya sperma Erick segera bertemu dengan sel telurnya. Erick segera mengenakan pakaiannya lagi. Sambil mengancingkan baju dia mendekati istri sahabatnya itu.

"Semoga cepat jadi ya..."

Lalu dengan berani dia mengecup dahi dan bibir Bon bon. Saat itulah Andru keluar. Pertama dia kaget tapi dia membiarkan. Apa artinya kecupan ini dibanding persetubuhan mereka tadi. Erick berlaku agak kikuk.

Erick melihat Andru, tersenyum (yang diartikan Andru sebagai senyuman iblis) lalu keluar dari kamar. Andru sempat terhenyak dan bertanya dalam hati 'benarkah itu sahabatnya dahulu?'

Di luar kamar Erick sedang menghabiskan minuman yang disajikan oleh Bon-bon tadi. Itu adalah minuman yang berisi bubuk perangsang. Erick tahu dari Bon-bon sendiri. Awal-awal dia sempat chating dengan Bon bon. Dari situlah Erick juga tahu kalau Andru tidak mengeluarkan sperma di liang istrinya. Dia juga tahu kalau bon bon membubuhkan bubuk perangsang karena disuruh oleh suaminya. Ini juga diketahui Erick sekali lagi setelah peristiwa berikut ini.

"Rick kita jalan-jalan yuk..."

Andru lalu berteriak ke arah kamar.

"Jeng aku antar Erick dulu ke hotel. Mungkin agak malam pulangnya. Kalau kamu lelah tidur dahulu saja. Aku bawa kunci kok..."

"Jangan nakal ya masss...!!" balas istrinya dari dalam.

Andru tersenyum memandang Erick.

"Yuk...!" Andru merangkul Erick tapi melepaskannya ketika akan keluar dari pintu.

Di dalam mobil Andru mereka mulai mengobrol. Andru meminta dengan sangat agar Erick tidak lagi mengingat peristiwa tadi dan tidak membicarakannya dengan siapa pun. Andru juga ingin agar apabila ada seorang anak yang dihasilkan maka Erick tidak menganggap anak itu sebagai anaknya tapi anak Andru.

Sesampai di kamar hotel, Erick mengunci pintu dan memeluk Andru. Erick mendorong Andru dan menindihnya di atas tempat tidur. Erick lebih agresif sekarang. Tentu saja. Sepanjang perjalanan ke hotel dia sudah tersiksa karena obat perangsang itu.

"Sebenarnya kamu inginkan aku dan bukan istriku, kan?"

Erick tersenyum dan mencium Andru. Satu yang Erick herankan adalah bahwa Andru sangat menikmati percumbuan dengannya.

"Kamu biseks ya...?" begitu cecar Erick.

"Entahlah... mungkin hiperseks" elak Andru.

Andru menjelaskan kalau dia kecanduan sex semenjak akil balik dahulu. Tapi dia mengaku ini adalah pertama kali dia melakukannya dengan seorang pria.

Segera Erick tidak melewatkan kesempatan menikmati sahabat lamanya itu. Sahabat yang sudah didambakan tubuhnya sejak mereka masih satu kost. Dahulu Erick hanya bisa mengintip Andru onani dari kamar mandi sekali atau dua kali. Selebihnya membayangkan tubuh Andru dalam lamunan yang selalu diakhiri dengan semprotan sperma di sebuah kain khusus.

Kini yang lama didamba dan dia kira tak akan tercapai sudah tergolek telanjang bulat. Siap untuk dinikmati. Meski memang tubuh Andru sekarang tidak sebagus sewaktu masih mahasiswa. Sekarang lebih gempal dan sixpacknya sudah berubah menjadi onepack.

Tak ada salahnya kita untuk bermimpi karena kalau tidak setahun mungkin lima atau tujuh tahun lagi akan tercapai.

Erick pun segera menelanjangi dirinya. Lalu dia naik ke tempat tidur hotel dan menindih tubuh sahabatnya. Dia memeluk dan menciuminya. Andru mengelus-elus punggung Erick dan mencoba menikmati dan menemukan nikmatnya disetubuhi pria. Dia masih belum bisa terangsang kontolnya masih lemas meskipun sudah bertindihan begini. Erick pun tahu tapi dia tidak peduli satu yang dia inginkan adalah mengentoti Andru dan menyelesaikan yang dia hasratkan semenjak tadi. Sebenarnya dia juga heran kenapa nafsu sexnya berlipat dari biasanya.

Erick coba merangsang Andru dengan ciuman di leher dan telinga. Lalu juga menjilati pentil Andru. Andru menolak sewaktu Erick menggigit pentil putingnya. Erick beralih dengan menjilati dan menghisap kontol Andru. Ini menghasilkan sedikit reaksi. Sementara Andru agak frustasi karena ternyata dia tidak bisa menikmati ini semua.

"Rick, sudah ya... aku..."

Erick tak mau semua ini berakhir dia melumat bibir Andru agar tidak mengatakan maksudnya  lebih jauh. Erick tahu kalau Andru benar-benar lebih berselera dengan wanita daripada dengan dirinya. Namun bagi Erick penolakan adalah sesuatu yang menyakitkan. Tidak satupun botom yang tidak takluk pada dirinya. Baginya, Andru kini adalah botomnya.

Nafas Erick semakin berpacu. Dia harus menggunakan momen ini sebaik-baiknya . Sementara itu obat perangsang dari minuman yang disajikan Rida menggandakan nafsunya.

"Rick... aku..." Andru mencoba mencegah ketika Erick mengangkat kakinya.

Namun suaranya teredam dengan 'cuih'. Ludah Erick yang banyak untuk melumasi pantat Andru. Sementara dalam dirinya dia merasa kurang enak karena telah membuat Erick menjadi manusia gila seks begini.

'Pasti karena reaksi obat perangsang' pikir Andru.

Jadi dalam pikirannya dia akan membiarkan Erick memuaskan hasratnya sekali lagi.

Sengatan sakit hebat pada saat kontol Erick yang panjang mencoba menembus lubang sempit Andru. Tangannya mencegah Erick lebih dekat dengan menahan di dada dan perut Erick yang  sixpack.

"Kamu santai Ndru... atau kamu sakit"

Andru yang kurang paham tentang anal sex menurut saja. Dia mencoba menarik nafas dari hidung dan membuangnya dari mulut mirip orang sedang melahirkan. Tak banyak membantu. Dia coba untuk membayangkan seperti apa rasa istrinya ketika dimasuki kontolnya. Istrinya selalu menjerit dan mengatakan sangat menyukai saat dimasuki.

Rasa pegal menyerang lubangnya tapi Andru tahu kalau suatu benda sedang masuk ke sana. Sekarang dia merasa penuh di sana. Reaksinya adalah dia ingin membuang yang mengganjal itu. Seperti saat kita ingin membuang kotoran.

"Ah ah ah..." Erick mengerang keenakan.

Dia memajumundurkan pingganngnya mengentoti pantat sahabatnya. Wajah Andru berubah dari mengkerut kesakitan menjadi mulai menikmati. Dia merasa batang kontol Erick menyentuh suatu titik yang membuat nikmat. Erick tahu Andru menikmati itu karena kontol Andru mulai tegak mengacung. Yah secara top Erick telah berhasil menguasai dan membuat Andru menjadi botomnya.

Andru sekarang lebih rileks dan menikmati nikmat yang baru selain mengentoti memek istrinya.Dia menikmati dientot oleh sahabatnya. Dia meremas sprei seperti saat Rida sedang menikmati orgasme. Waktu itu dia juga berpikir akankah dia menikmati orgasme seperti wanita?

Kenikmatan itu terus memuncak. Kontol Erick sangat pas panjangnya menyentuh titik kenikmatan pria yang disebut gspot. Andru sempat kaget melihat kontolnya tegak berayun-ayun seirama sodokan Erick. Dia tidak memusingkan itu. Dia kini mendapatkan yang diinginkan, rasa nikmat kontol pria seperti di film-film yang pernah ditontonnya.

Crot crot crot.... Andru menyemprotkan sperma yang banyak ke atas dan berlumeran ke kontolnya sendiri. Kontolnya masih berayun-ayun... masih tegak.

Tiba-tiba dia merasakan gerakan yang berbeda dari Erick dan ada rasa hangat di dalam lubang. Rupanya Erick pun orgasme. Mulutnya menganga mengejang. Kepalanya ke atas menikmati nikmat tetes nirwana. Tubuhnya yang memerah bergetar. Kepalanya basah oleh keringat bertetesan. Ya, kamar itu menjadi sangat panas karena semenjak masuk mereka lupa menyalakan AC.

Erick menindih tubuh Andru sementara kontolnya masih menancap di sana. Andru mengelus punggung Erick lagi dan juga kepalanya.

"Thanks ya Rick. Kamu hari ini baik sekali..."

Erick menyeringai di samping pipi Andru. Air mata Andru menetes. Air mata yang menyatakan bahwa dia kini sudah menjadi gay. Satu kata yang dahulu dibencinya. Satu kata yang dia capkan pada teman-teman sok suci yang tidak mau tidur dengan ceweknya karena belum menikah. Satu  kata buruk setingkat banci. Itulah dirinya sekarang.

***

Berhari-hari dia merasa nyeri hingga jalannya seperti anak habis sunat. Dia bilang ke istrinya kalau dia terkena ambeien. Oh ya, obat ambeien juga ampuh untuk mengobati luka di dubur. Andru tidak mungkin mengakui kalau dia juga disodomi oleh Erick.

Andru baru mengindentifikasi rasa kalah saat istrinya tidak datang bulan. Saat tespack kehamilan menyatakan bon-bon positif hamil. Dia bahagia tapi dia merasa lara juga. Dia sudah mengira kalau ini adalah benih Erick meskipun setelah peristiwa threesome dia juga tetap menggauli istrinya seperti biasa. Sangat menyakitkan saat menelepon Erick tentang ini. Dia mencoba bersikap bahagia dan menerima selamat dari sahabatnya. Selamat yang menurutnya lebih ke ejekan.

Entah karena bawaan bayi atau rasa kurang senang kepada sahabatnya. Dia sangat cemburu ketika tahu bahwa Rida sering chating dengan Erick. Dia melarang istrinya tidak sering-sering berhubungan dengan Erick. Andru cemburu berat. Dia merasa Erick sedang mendekati istri dan ingin menghancurkan keluarganya.

Andru menceritakan semua perasaannya kepada sahabatnya dokter Marvel. Marvel adalah dokter kandungan tempat mereka berkonsultasi. Dia mengatakan kalau Erick adalah pacar lama Rida dia tidak mungkin membongkar semua konspirasi thresomenya. Marvel dan Andru sering bertemu di lapangan tenis. Marvel menjadi bertanya-tanya sebenarnya apa yang salah dengan pengobatan

Marvel adalah dokter kandungan tempat Andru dan Rida berkonsultasi. Mereka masih seumuran. Dokter Marvel enak diajak konsultasi.

"Mas, dokter Marvel itu ganteng sekali ya..." begitu selalu diucapkan Rida sepulang berkonsultasi.

Andru jadi merengut.

"Tapi tetap saja aku milih kamu kok, mas..." ujar Rida merayu.

2 comments:

Anonymous said...

kok gantung yah???? sambungannya yang mana nih?

Zutroyzky Printa Mc Olyespania said...

Iyah nih, kok gantung sih? Kela jutan mslah erick sam andru mana? Apa mreka akan jdi psangan gay di belakang bonbon atau andru akan melakukan hal bodoh terhadap erick karen kecemburuanya yg terlampau berlebihan? PdHl andru taw kalo erick gay!