12 December 2007

Pengalaman di Malaysia 2


TOWER HOTEL 1


Rasheed memeluk Dicky dari belakang setelah menutup pintu kamar. Dicky merebahkan kepala ke dada Rasheed. Bibir Rasheed tak tahan dan segera beraksi menelusur leher Dicky. Semua mungkin terjadi karena makanan panas yang baru saja dinikmati.

Tangan Rasheed menelusur dada Dicky dan mulai membuka kancing baju. Sementara bibir mereka tenggelam dalam french kiss, dada Dicky tak seinci pun luput dari elusan tangan Rasheed.

"Emmhh emm... hhhh...." erang Dicky yang ikut terbangkit nafsunya.

Cup! dan mereka mengakhiri adegan itu. Mereka tersenyum satu dengan yang lain. Lalu mereka berdua jalan ke kasur hotel. Dicky melemparkan kemeja putihnya. Rasheed membuka jaket kulit dan meletakkan di meja rias. Berdua menghujamkan diri ke kasur yang empuk. Lalu berciuman lagi.

"Dick, aku suka sekali permainan awak tadi!" ujar Rasheed.

"Aku juga suka kontolmu," balas Dicky.

Kontol Rasheed memang besar. Panjang 17cm diameter 4 cm. Lurus dan hangat. Kalau ngaceng benar-benar keras. Karena itu memang asli dan bukan kontol yang diperpanjang dengan operasi atau alat.

"Kita nikmati malam ini. Awak mau berapa kali ke?" ujar Rasheed menantang.

"I'm yours tonight," balas Dicky.

Tangan Dicky tiba-tiba sudah nyelonong ke kontol Rasheed. Ya, seperti yang diduga, kontol Rasheed sudah kencang dan ingin keluar dari celana. Segera Dicky membuka celana Rasheed. Dibiarkan bagian bawahnya ditelanjangi oleh Dicky.

Tiung! Ujung kontol Rashed melebihi pusarnya. Dicky segera menggenggam dan mulai mengocok dengan lembut.

"Hhhhh...ahhhh...." lenguh Rasheed sambil menggigit bibir menahan nikmat.

TING TONG! TING TONG...!

"Itu pasti Robby," ujar Rasheed berpandangan dengan Dicky.

Dicky pergi ke pintu.

***

"Begitulah cerita pertemuanku dengan Dicky," cerita Robby pada Rasheed. Bagi yang belum tahu pertemuan itu, silakan baca ASRAMA 1 dan 2.

Tangan Rasheed sedari tadi nampak bergerak pelan di bawah selimut putih.

"Hei... Did I miss something?" tanya Robby menatap Rasheed.

Wajah Rasheed tampak mesum. Sementara Dicky tak bisa menjelaskan lebih jauh dan tampak kikuk. Rupanya terjadi miskomunikasi antara Dicky dan Rasheed. Dicky menceritakan pandangan dan pemahaman pribadinya tentang Robby tetapi Rasheed menganggap itu kenyataan.

Rasheed bangun dari kasur. Kontolnya yang tegang menggantung seperti pentungan dari selakangan. Kontol itu berayun waktu Rasheed mendekati Robby. Dicky memandang melongo saja.

"Awak suka ini kan?" tanya Rasheed mendekatkan kontol ke wajah Robby.

Kontol itu begitu dekat. Robby sebentar memandang Dicky lalu memandang Rasheed. Lalu tangannya bergerak meraih benda eksotis itu. Keyakinan Rasheed mendorong Robby untuk meraih dan menggenggam kontol itu. Semula Robby memegang dengan ragu sambil berkali-kali menatap Rasheed dan berpindah ke kontol lalu ke wajah lagi.

Sebentar saja Robby mulai menciumi kontol Rasheed yang besar dan pejal. Juga kedua bola pelir yang menggantung tak luput dari kecupan bibir Robby yang merah. Tangan kanan Robby mengocok pelan dan pasti. Sementara Dicky tampak senang dengan perkembangan ini.

Dicky maju dan menelanjangi Rasheed dengan membuka kaus ketatnya. Mereka pun berciuman lagi. Rasheed dilayani Dicky dan Robby. Sementara Dicky memberi french kiss, kontol Rasheed mulai masuk ke mulut Robby. Masuk keluar masuk keluar.

"Mmm ohhhh..." erang Rasheed di dekat mulut Dicky.

Tangan Rasheed tak diam. Tangan kiri mengelus kepala Robby yang asyik dengan kontol sementara tangan kanan memegang kontol Dicky yang sepertinya juga sudah tak tahan berada di sarangnya. Dicky membuka celananya supaya Rasheed lebih leluasa. Selain masuk keluar, lidah Robby juga bermain sangat pintar membuat kepala kontol Rasheed mengirim banyak sinyal kenikmatan ke otak.

Kontol Dicky tak sebesar Rasheed namun sepertinya tak lebih panjang dibanding dahulu sewaktu di Asrama (BACA JUGA KISAH DICKY DI "ASRAMA"). Yah mungkin karena ada kontol Rasheed sebagai bandingan. Tiba-tiba saja tangan kiri Robby meraih kontol Dicky dan mendekatkan ke wajahnya.

Kini ada dua kontol Pria jantan di hadapan Robby yang merindukan untuk dipuaskan. Keduanya dikocok seirama dan bergantian keduanya diciumi. Sewaktu mencium kontol Rasheed maka kontol Dicky dikocok dan sebaliknya. Robby mencoba bertindak adil kepada keduanya.

"Rob, buka bajumu juga dong! Jangan hanya kami yang telanjang," pinta Dicky.

Robby tersenyum dan berdiri. Rasheed membantu melepas kaus ketat Robby. Dicky tak sabar membuka celana jins Robby dan ternyata sudah tanpa celana dalam. Kini tiga pria jantan bugil dan siap mengarungi malam penuh kenikmatan.

***

"Kita buat rantai kenikmatan, yuk!" usul Rasheed.

Ternyata rantai kenikmatan adalah saling mengoral bertiga. Rasheed mengoral kontol Dicky sedang kontolnya dioral oleh Robby. Mulut Dicky juga tak berhenti menjilati kontol Robby yang sudah lama didambakannya. Kontol Robby tidak terlalu panjang hanya 14 cm diameter 3 cm dan agak membengkok ke kanan. Meski paling kecil tapi kontol Robby seksi. Buktinya Dicky sangat bernafsu pada kontol Robby.

Kecipak dan lenguhan keluar dari mulut ketiganya. Mereka melakukannya hingga lama saat tiba-tiba Robby melepaskan diri dari lingkaran.

"Sorry tapi aku tak mau keluar cepat," ujarnya sambil berjalan keliing ruangan menurunkan libidonya.

***

"Dick, aku berhutang ini beberapa tahun lampau," ujar Robby sambil tiduran dan menekuk kaki memamerkan lubang dubur.

Dicky tersenyum meninggalkan Rasheed. Direbahkan tubuhnya dengan kontol menempel pada lubang itu. Dicky mencium Robby. Mereka berpagutan hingga lupa satu teman mereka. Rasheed mengambil minum di kulkas hotel. Setelah menengguk beberapa kali dia berjalan ke jaket dan mengelurkan sesuatu.

"Gunakan ini, Dick!"

Diulurkannya bungkusan perak berisi kondom dan juga gel pelicin.

"Ah ya, thanks!" katanya sambil mengenakan kondom itu pada kontolnya.

Kondom yang diberikan Rasheed begitu tipis sehingga sepertinya batang kontol Dicky tak memakai. asheed membantu mengoleskan gel pelicin pada dubur Robby.

Siap Rob?" tanya Dicky.

Robby mengangguk tersenyum. Lubang dubur Robby cukup sempit beberapa kali kontol Dicky terpeleset. Mungkin karena cairan pelicin juga. Sementara Rasheed menonton adegan ekslusif itu dari jarak sangat dekat.

Kepala kontol Dicky mulai menembusi dubur Robby. Beberapa kali Robby melempar kepalanya menahan rasa sakit. Setelah terbiasa dan mulai kendur, Dicky mengocok kontol di liang yang sempit itu. Sementara itu untuk menghilangkan rasa tak enak Robby mengocok kontol Rasheed dengan tangan kirinya. Rasheed pun tak diam mencoba membangunkan kontol Robby yang mengecil.

Usaha Rasheed berhasil. Sebagai imbalan Rasheed ingin kontolnya dikulum lagi. Didekatkannya kontol besar yang tak berhenti tegang sedari tadi ke mulut Robby. Sekejap saja sebagian batang kontol itu telah masuk ke mulut. Sementara Dicky menikmati setiap desakan kontol yang semakin dalam melesak.

"Ahhh ahhhh haahhhh.... enak ... sekali Rob," ujarnya.

Terkadang dari mulut Rasheed juga keluar suara lenguhan.

"Hmmm hhhh....sssshhhhhh..."

Hanya Robby yang tak bisa bersuara karena kedua lubangnya disumpal kontol.

"Yesshhh ahhh aku hampir nih Rob," erang Dicky.

Dicky mempercepat gerakannya. Tubuh Robby terguncang keras dan lalu...

"Ooohhhhh yessshhhh...." Dicky mendesah disusul gerakan berkedut menyelesaikan orgasmenya.

***

Sekeluar Dicky dari kamar mandi. Robby sedang menindih badan Rasheed dan berciuman mesra sekali. Pantat Robby bergerak naik turun bergesekan kontol dengan Rasheed. Bibir mereka berdua terkadang berpagutan lama terkadang saling kecup-kecupan saja.

(Bersambung)

3 comments:

Anonymous said...

Gmbr 3 org lg oral asli gx ?

IceCone said...

Wah, seru tuh Bro gambarnya. Is it OK with Blogspot?

Robby said...

Sejauh ini oke saja. Apalagi di depan aku sudah tampilkan bahwa kontent yang ada di dalam adalah konten dewasa. Alejandro Caspe yang linknya ada di Pranala Luar juga menampilkan hal yang mirip.