14 January 2011

FOLDER 69


Arun dan Tyo menjadi akrab semenjak Tyo mengantar dan menunggui anaknya yang les privat dengan kakak Arun, Bu Meta. Tyo jadi lebih semangat untuk mengantar Les daripada anaknya. Tak lain dan tak bukan adalah supaya bisa bertemu Arun.

"Run, ajari aku edit foto dong..."

Suatu kali Tyo datang dengan flasdisknya. Sementara Agnes akan sibuk dengan Bu Meta sampai dua jam mendatang.

"Boleh mas, sini.."

Arun mematikan program wordnya dan membuka program photoshop. Lalu dicolokkan flashdisk ke rongga USB. Tyo memperhatikan layar komputer dan duduk dekat Arun. Sejurus Arun mengarahkan panah tetikus ke open dan terbukalah folder yang terakhir diedit. Ada beberapa gambar pria telanjang dan kelamin pria di sana...

"Hmmm kebiasaan neh..." ujar Tyo

Arun malu dan mengarahkan panah tetikus ke folder utama dan mencari flashdisk. Klik. Lalu terbukalah isi folder flashdisk milik Tyo.

"Mana, Mas?" tanya Arun biasa.

Semenjak melihat foto telanjang di folder Arun, Tyo berpikir cepat dan keras. Lalu dia menunjuk folder paling akhir untuk dibuka, buka yang nomer 69. Arun mengarahkan ke mode melihat 'thumbnail' melihat isi file gambar dalam bentuk kecil.

"Loh sama aja sama yang tadi mas... ha ha ha..." kata Arun.

Tyo cuma nyengir kuda.

Dalam folder 69 ternyata berisi koleksi gambar unduhan dari internet. Gambar lucah sesama pria. Gambar pria-pria keren dan berotot baik dalam posisi telanjang sendiri atau berdua.

"Aku copy ya mas..."

Arun memilih semua file dan mengcopynya ke foldernya sendiri.

"Sebentar Run, aku mau lihat koleksi kamu..."

Tyo menyentuh punggung tangan Arun yang berada di tetikus (mouse). Arun diam tak bergerak. Dadanya berdesir. Pipi Tyo mendekat dan menempel ke pipi Arun. Dua Pria muda ini begitu dekat dan merasakan desiran yang berubah jadi deburan gelora asmara. Tyo ingin merasakan seperti yang di gambar yang sedang dilihat. Arun juga merasakan hal yang sama.

"Mmmmaasss..." kata Arun.

"Ada apa?"

Tyo menengok ke kiri dan membiarkan hidungnya berada di pipi Arun.

Arun menjadi serba salah. Merasa tidak enak hati tetapi sekaligus tak mau hidung Tyo segera berlalu dari pipinya.

Tiba-tiba tangan kiri Tyo melingkar ke perut Arun. Tidak ada perlawanan karena Arun merasa nyaman dengan ini semua. Dia ingin merasakan pelukan seorang pria yang berkeluarga seperti Tyo. Pria jantan yang berpengalaman sex.

Arun menyandarkan badan sedikit ke badan Tyo. Mukanya berpaling sedikit ke kanan. Mata beningnya memandang Tyo yang memandang sendu. Bibir Tyo menyentuh bibir Arun dan dibalas dengan lumatan pelan tapi penuh makna. Suka berbalas suka. Lembut, hangat, basah dan saluran kemesraaan. Mereka tersenyum sebentar setelah puas lalu melakukannya lagi.

Mereka saling mengulum dan saling meraba. Saling menyentuh dan saling meremas. Mereka berhenti sebentar dan saling tersenyum. Sebuah senyum yang mengandung bangyak arti. Aku mau. Ini enak. Mau lagi. Aku berhasrat. Sorot mata memancarkan beribu arti lagi.

"Mas, sebaiknya aku tutup pintu kamar dulu" ujar Arun.

Arun berdiri dan mengunci pintu. Sewaktu dia kembali dia membuka kaus karena merasa gerah. Namun ditangkap sinyal lain bagi Tyo karena dia langsung menerkap dan menjilati puting Arun. Arun kegelian dan menahan kepala Tyo. Geli berubah jadi nikmat.

"Oooowwwhhh maasss......" Arun memejam menikmati jilatan pria sudah berkeluarga itu.

Arun di dorong ke kasurnya yang terletak di lantai. Tyo menindihnya sambil tetap menghisap puting Arun dan kadang menggigitnya. Celecap hisapan kadang terdengar dari mulut Tyo. Lidahnya bermain membuat nafsu Arun menanjak.

Kini Arun juga jadi bernafsu. Dia meraih kepala Tyo pada dua telinganya lalu mulut Tyo diterkam dan dihisap. Bibir dengan bibir bersatu saling melumat saling menghisap. Tyo menginterupsi saat dia membuka bajunya. Tangannya masuk ke celana Arun dan membelai serta meremas pantat Arun yang montok.

Ciuman Tyo sebagai pria yang sudah berpengalaman sex dengan wanita sangat bervariasi. Dia juga menciumi telinga dan leher Arun. Arun sampai menggelinjang nikmat karenanya. Arun cepat belajar. Dia turun dan balasa menghisap serta mempermainkan puting Tyo yang berbulu. Bulu-bulu di seputar puting sampai basah. Puting Tyo melenting besar enak untuk digigit.

"Aaakkkhh..." Tyo menjerit sakit tapi nikmat ketika Arun menggigit terlau keras.

Arun menunduk dan membuka celana Tyo. Sekarang Tyo sudah telanjang bulat. Ya, seorang pria beristri siap dinikmati oleh Arun. Pria jantan yang sudah menghasilkan anak. Kontolnya sudah terbukti kuat dan bisa menghamili wanita. Kontol yang biasa memasuki liang sanggama. Wow!

Kontol itu besar dan menegang namun lembut kulitnya. Arun menciuminya dengan sayang. Tyo memperhatikan kontolnya yang digenggam orang lain yang bukan istrinya. Diremas-remas...

"Aaakkhh..."

Arun memperlakukan kontol Tyo lebih kasar dari istrinya tapi Tyo suka, sensasinya berbeda. Arun menciuminya lalu menjilatinya. Satu hal yang tak dilakukan istrinya. Arun menjilati  kontol Tyo yang besar sambil menggenggam pada pangkalnya yang berjembut lebat.

"Ssshhhh..." Tyo melenguh sambil memejam mata menahan nikmat.

Tiba-tiba Tyo merasakan perlahan dari ujung kontol diselimuti rasa hangat dan nikmat lalu menjalar ke pangkalnya. Ya, Arun mengulumnya. Rasa nikmat itu beralih lagi dari pangkal batang menjalar hingga ke ujung kepala kontol. Lalu berbalik lagi.

"Oooowwwhhhh ssshhhh ...." Tyo mengerang nikmat.

Terasa seperti pengantin baru sensasinya.

Sambil menikmati kontol Tyo, Arun menelanjangi dirinya sendiri dan menindih tubuh Tyo yang besar dan jantan. Lalu pantatnya bergerak naik dan turun bergesekan dengan kontol Tyo yang sudah basah. Tyo memeluk Arun dengan sayang dan erat. Didekapnya dan diciumi Arun. Sering mereka melumat dan bermain lidah di mulut pasangan.

"Maassshh aku hampir..." ujar Arun

Tak lama Arun menumpahkan maninya di perut Tyo sambil tetap menggoyangkan perutnya naik turun yang makin perlahan. Arun menuntaskan hajatnya dan mengejang nikmat di perut Tyo.

Lalu Arun menggeletak telentang di samping Tyo yang belum mencapai orgasme. Tyo berdiri di atas lututnya dan mengangkang di depan muka Tyo. Kontolnya dikocok sendiri dengan cepat. Arun hanya memperhatikan. Dia tahu kalau sperma Tyo akan dimuncratkan ke wajahnya. Tapi pemandangan pria beristri yang mengocok kontol di depan sangat indah dan tak boleh dilewatkan.

"Aaa aaahhh aaahh..." seketika sebelum muncratan sperma jantan mengenai muka Arun.

Cairan putih kental itu berleleran di muka Arun banyak sekali. Arun mengusapkan pada mukanya. Dia tersenyum,

"Aku dengar ini bisa untuk menghilangkan jerawat dan menjadikan kita awet muda" kata Arun.

Tyo hanya tersenyum. Terpikir olehnya untuk menjadikan istrinya awet muda namun apa istrinya mau?


Namun sayang itu hanya sekalinya dan satu satunya kesempatan untuk bercumbu. Sesudah itu Arun tidak mengulanginya lagi. Namun dia tetap bersahabat dan berteman dengan Tyo. Arun tidak ingin membuat Tyo kecanduan dengan sex sejenis. Apalagi dia sudah punya istri dan anak yang beranjak besar.

3 comments:

Anonymous said...

Hi rob....
mo ngasih coment ni hehhe...
Btw ni crt, mrpkn crt tunggal or crt lanjutan dr sblmnya ya...karena ko bgt aku membaca...ga da jalan crt sblmnya...secara tiba* pada saat arun buka folder dan tyo kaget serta berakata "hmmm kebiasaan"....apa yg pembaca bisa ketahui dr kebiasaan arun ni....dan sprt apa seh tokoh si arun ini...aku kira tdnya km mo ngasih description/gambaran siapa tyo dan arun ditengah cerita...tp ga da hehehhe....so km sengaja membuat pembaca berimajinasi sendiri ttg tokoh arun dan tyo ya...??? :p

kayana km ga nahan bikin crtnya ya so to the point ke sex nya neh hehehhehehe...

Kita tunggu yang lainnya ya..jangan lama* dunk uploadnya hehhe...

Salam
-D-

Arya S said...

Asyik, ada cerita baru lagi..

Robby said...

-D-, Ini cerita tunggal... kalimat 'hmm kebiasaan..' bukan dimaksud Tyo sudah tau kebiasaan Arun. Namun Tyo paham apa yang menjadi kebiasaan para gay. Dari gambar itu dia tau kalau Arun juga gay.

KCS, thanks selalu berkunjung dan komen..