Showing posts with label bath up. Show all posts
Showing posts with label bath up. Show all posts

13 May 2006

MENGANTAR KATERING MENUAI NIKMAT

Seri 3: Olahraga Pagi

Matahari pagi sangat terang menerpa wajahku yang baru bangun. 

"Mmmhh jam berapa ini?" tanyaku pada si pembuka jendela. 

Dia adalah Dragna. Di pundaknya terkalung handuk putih pendek. Dragna baru saja pulang Joging pagi.

"Ini sudah jam 8 lebih." katanya sambil membuka kaos kutung putih yang basah oleh keringat. 

Dibuka juga training dan celana boxer hingga telanjang tanpa selembar benang pun di tubuh kekarnya. Ya, polos dan itu rupanya hal wajar bagi dia. Bahkan di dipan orang yang baru dikenalnya semalam.

Kulit tubuhnya coklat mengkilat bagus karena basah keringatnya tertimpa sinar matahari. Perut sixpacknya tampak lebih tajam. Wah kalau dia mau, maka majalah kebugaran pria akan berebut menjadikannya cover. Karena bisep dan trisepnya pun terbentuk dan keras.

Dia melakukan push up dengan kaki di jendela dan tangan di tanah dengan tetap bertelanjang. Aku rasa kontolku yang tiap pagi biasa tegang, kali ini tambah tegang saja. Wajah Dragna memerah karena darahnya mengalir ke bawah. Kontolnya yang setengah tegang memukul-mukul perut tanpa lemak itu. 

Dragna melirikku dari sela rambut gondrongnya ditengah hitungan. Dia paham kalau aku kagum pada badannya yang besar dan berotot. 

"Kontolmu ngaceng berat ya?" katanya melirik selimutku yang kelihatan berdenyut-denyut. 

Di bawah selimut, aku tidak memakai pakaian karena takut kusut waktu pulang nanti. Aku hanya tersenyum dan mengamati kegiatan Dragna yang hitungannya entah mencapai berapa puluh. 

"Tiap pagi kegiatanmu begini?" tanyaku mengalihkan pembicaraan.

"Tidak juga. Tapi harus diusahaakan kalau kau mencari nafkah di dunia entertaint seperti ini." jawabnya dengan terpotong-potong hembusan nafas. 

Ingin sekali rasanya mengocok kontolnya yang lurus dan besar itu atau meremas dan memegang paling tidak. Tapi aku rasa dia akan tersinggung karenanya, maka kubatalkan. Tentu saja kebebasan kami semalam tidak terkurangi, namun aku masih menjajagi apakah Dragnya juga bi seperti aku? Dia tampak jantan dan hanya ingin wanita sebagai teman sex. Tapi tidak tahu dalam pikirannya.

Dengan bersarung selimut tipis warna putih itu aku menuju kamar mandi untuk memenuhi 'morning call'ku. Aku punya kebiasaan rutin untuk buang air besar tiap pagi. Sampai Dragna akhirnya mengetuk beberapa kali karena dia ingin cepat-cepat berendam di bath up kamar mandi. Kuselesaikan cepat kegiatanku dan aku keluar.

"Sori, bukannya mau berebut kamar mandi, tapi aku hanya ingin berendam di bath up. Kalau kamu mau melanjutkan kegiatanmu silakan." 

Dragna meletakkan tangannya yang hangat di dadaku, menahan supaya aku tidak keluar kamar mandi. Saat berpapasan itu kami berdua dalam keadaan telanjang bulat.

"Terus terang aku juga ingin mengamati kontolmu!" kalimat yang meluncur dari mulut Dragna membuatku melongo. 

Tapi Dragna tidak memaksaku. Dia memberi kesempatan berpikir sembari dia mulai memenuhi bath up dengan air dan wewangian.

Sangat sayang kalau kesempatan seperti ini diabaikan. Kubalikkan badanku dan aku menutup pintu kamar mandinya. Lalu aku melangkah ke bagian shower untuk membasuh diriku yang semalam berkeringat karena pertunjukan streaptease dan malam yang tak terlupa. Shower kusetel tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas. Tetapi lama di shower bukannya membuat kontolku terkendali. Malah semakin menjadi. Sementara Dragna begitu tenang berendam, terkadang dia memejamkan mata untuk menikmati wewangian. Hmm tapi jadi aku sendiri yang belingsatan. AKU MENGINGINKAN TUBUHNYA. AKU MENGINGINKAN KONTOLNYA!

Teriakan hatiku tidak kutahan lagi. Kukenakan handuk putih yang tersedia di villa itu lalu kudekati Dragna.

"Apa benar kau tertarik pada kontolku?" tanyaku was-was takut dia tertawa. 

Aku duduk di pinggiran bath up. Di dalam air keruh di dalam bath up tubuh Dragna yang kurasa sempurna sedang menikmati kerja sabun yang membersihkan.

"Kalau iya kenapa? Kontol kamu yang bengkok itu menarik. Lagian kamu harus berbagi rahasia kenapa kamu bisa lebih lama dariku."

Dibasahinya lagi rambutnya dengan air di jari tangan dan diseka wajahnya. Aku terdiam menunggu kata-katanya.

"Banyak orang, ketika kontolnya masuk memek maka langsung muncrat. Aku rasa aku sudah cukup lama dibandingkan Acoy atau pria lain. Tante-tante yang kulayani juga mengakui kalau pelayananku lebih memuaskan karena lebih lama dari suami-suami mereka. Tapi kenapa kontol kamu ini lebih lama dariku kemarin? Apa karena bengkoknya itu?" Dragna menganalisa masalahnya sendiri sambil sesekali memijat kontolku.

"Kurasa bukan itu. Aku sering onani." kataku menutupi kalau ada sisi gay dalam kehidupanku.

"Maukah kamu mengonani kontolku?" 

wow .. ini bagai pertanyaan mau kalau kuberi emas? tentu saja segera kuanggukkan kepalaku dan tanganku mulai menyusuri dada, perutnya dan segera kutemukan kontolnya. Ternyata sudah sangat keras. Entah kapan mulai membesarnya. Kontol yang bagus mungkin panjangnya lebih dari 18 cm dan hampir 4 cm diameter pangkalnya. Aku meremasnya perlahan dan mengamatinya. Ingin rasanya memasukkan ke dalam mulutku seperti adegan di web-web yang sering kususuri tiap malam minggu.

Tanganku mulai mengocoknya. Dragna memejamkan mata menikmati setiap hentakan yang kubuat. Air di bath up berkecipak. Tangan Dragna tidak diam, tangannya menyusuri dadaku dan memainkan putingku. Terasa geli dan ahhhh....

Sebentar saja aku sudah bertelanjang bulat. Tangan Dragna pun sudah mulai mengocokku seirama kocokanku pada kontolnya. Di bibirnya tersungging senyuman senang. Kubalas. Ahh saat menyenangkan. Andai saja handycam Jo masih ada pasti tidak kulewatkan momen ini.

Setelah terasa bosan Dragna berdiri di bath up dan memintaku mengemut kontolnya. Sebelumnya kubersihkan kontol itu dari sabun dengan air. Kupegang erat bagian pangkalnya dan mulai menciuminya. Dragna memperhatikan segala tingkahku dan dia menikmatinya. Ada perasaan jantan pada setiap pria top (sepertiku juga) kalau sedang dinikmati sesama pria. Aku yakin kalau rasa jantan itu sedang memuncak di otak Dragna. Kalau sering para wanita ditaklukkannya maka sekarang kaum pria pun ditaklukkannya.

Kontol itu mulai kujilati. Setiap jilatanku melalui dekat lubang kencing, semua darah Dragna kumpul di situ membuat kontolnya tambah keras. Saat seperti ini aku mengamati tato kecilnya dari dekat. Itu lambang Superman. Pria ini memang super dalam bidang sex atau 'S' itu artinya sex? Entah karena menyenangkanku atau karena nikmat, setiap hisapanku diiringi lenguhan pelan Uuuhhh uuhhh....

Tiba-tiba alunan musik 'Crazy frog' dari Axel f terdengar di hape Dragna di kamar sana. Dragna mendorong kepalaku dengan lembut dan dikenakannya kimono putih dan keluar.

".. oo elo si Erik yang baru married itu kan? .. gak .. elo butuh gue juga atau ada hal lain yang mesti gue kerjakan? ... oke ... oke... jumat atau sabtu malam... oke ... gampang lah! ... oke ... yup ... beres... oke....", begitu Dragna menjawab telepon dari Erik. 

"Erik siapa Drag?" tanyaku sambil membelai dadanya. Kubuka kimononya. 

Tubuh telanjangnya terlentang di atas seprei putih. Sixpacknya masih tampak jelas. Kontolnya masih bertahan tegang. Dragna memang sudah terlatih untuk mempertahankan ereksi selama mungkin, walau tanpa rangsangan tentunya.

"Kamu tahu kan .. selebritis yang baru married beberapa waktu lalu? Nah ini suaminya. Dia pengusaha .. jadi gak terlalu terkenal. Dia menginginkanku untuk main bertiga di Bali sabtu besok." 

Katanya tetap tenang meski dalam keadaan terangsang. Begitu biasa menjawab segala pertanyaanku. Kuciumi dadanya dari atas lalu perutnya dan tak lupa juga kontolnya yang besar itu... 

"Drag.. boleh?" sambil kusentuhkan jariku pada lubang pantatnya.

"Sorry sebenarnya gue ga pernah dipake orang begituan.. tapi buat elo .. silahkan!" Bibirnya tersenyum. 

Tangannya meraih sesuatu di dalam tas dekat kasur kami. Ahh itu kan jelly pelumas.

"Biar ga sakit.. ", katanya menyerahkannya padaku. 

Kakinya mengangkang, dia menyerahkan lubangnya. Bentuknya seperti odol tetapi bening... ah dingin ketika Jeli itu kusekakan pada kontolku. Aku juga memberikan jeli itu pada pantatnya yang berbulu itu. Tangan kanannya mengocok kontol. Sedang tangan kiri merabai dadaku yang tentu belum sebagus dadanya. Hmm nikmat rasanya ketika dia memainkan putingku. Ada perasaan melayang menerpa.

Kuarahkan kontolku yang berbentuk bengkok ke kanan ke arah lubang itu. Lubang itu begitu rapat. Sulit rasanya menembus. Wajah Dragna terlihat meringis. Kutambahkan jeli pada lubang itu. Kucoba memasukkan satu jari... berhasil! Dua... berhasil juga. Wajah Dragna memerah tapi sudah tidak lagi sakit. Lubang itu sudah mulai terbiasa...

Sekali lagi kukendalikan kontolku memasuki lubangnya.... kepala kontolku berdenyut merah mencoba mendesak lubang sempit itu. Hmm .. ini lebih sempit dari memek Ann atau Alice. Inilah kenikmatan bisex. Bisa merasakan semua lubang yang ada, baik mulut, memek, maupun pantat. Kapan-kapan kuceritakan perbedaan sensasi masing-masing.

Beberapa kali mencoba aku gagal. Tapi aku tidak putus asa. Tetap kuarahkan kepala kontolku ke sana. Dragna mencoba tenang dengan mengocok kontolnya sendiri lambat-lambat. Kini perlahan mulai kupaksakan masuk. Yah.. sekarang masuk setengah dan tak lama kemudian kontolku telah menghilang di antara lubang itu. Pantatku mendorong batang kontolku memasuki lobang lebih jauh. Lalu aku diam sebentar menikmati sensasi sempit itu .... ahhh ini lebih enak dari remasan onani. Uhh uhh...

Entah karena sakit atau bagaimana kulihat kontol Dragna mulai loyo. Tentu saja dia belum orgasme saat itu. Sampai sekarang aku tidak tahu apa yang dia rasakan. Kenapa dia pasrah dimasuki tapi gairahnya malahan menghilang. Kutepis semua rasa dengan nafsuku. Kenikmatan itu menghilangkan empatiku. Aku mulai memajumundurkan pantatku .. uhh nikmat sekali lobang ini ahhh... hmmm seperti terbang ke langit tujuh.. ahhh gak ada bandingnya.

Dragna menikmati pemandangan itu. Dia melihat aku yang terpejam -pejam keenakan. Dia tersenyum dan mungkin mencoba merasa. Ah kulihat dia mulai ngaceng lagi. Ya.. kontolnya bersemangat lagi. Denyutannya ahhh yess. yess... dia mempercepat kocokan kontolnya seirama dengan hentakan pantatku kepadanya. Ahh enakk sungguh!

Kini kucoba kuraih bibir Dragna. Aku tidur di atas perut dan kontolnya... tentu pantatku tetap bekerja memompa kontolku di anusnya. Ahh Bibirnya kulumat. Dragna memberi respon. Kini kakinya bersilang di belakang pantat ikut mengendalikan irama entotanku. Dia menginginkan kontolku masuk lebih dalam. Di perutku Dragna melepas kontolnya dan membiarkan keringatku juga perutku dan perutnya memberi kenikmatan. 

Kuciumi Dragna. Dia pria yang sempurna. Yang mendapat segala kenikmatan sex di dunia. Pria dan Wanita. Muda dan tua. Juga uang dan kenikmatan dunia. Mudah baginya melampiaskan nafsunya meskipun bukan dalam ikatan. Dia pria jantan yang bebas. Kuda sex yang tidak pernah puas. Dragna ingin kumiliki tapi tak mungkin karena masa perbudakan telah berlalu... tapi dengan mengentot pantatmu, ini memberiku kepuasan tersendiri. Seakan kunikmati segala kenikmatan yang pernah kau nikmati.

Aku masih memajumundurkan pantatku ketika terasa kehangatan di dadaku. Kehangatan semprotan mani pria jantan. Waktu itulah aku tersadar di antara kenikmatan persanggamaan. Ahh sepertinya aku baru setengah jalan... ketika ketukan pintu sialan itu.

Tok .. tok.. tok.. "Heiii sarapan sudah siap, ayo bangun!" rupanya Ann mengira kami semua masih tidur.

"Ya! Kami segera ke sana!" sahut Dragna yang tersenyum puas.

Kulepas kontolku yang belum puas dari pantatnya. Sialan! Lagi lagi! Sekilas Dragna mencium bibirku dan berlalu untuk menyiram tubuhnya dan kembali ke bath up. Ketika aku masuk ke kamar mandi itu. Dragna sudah di bath up untuk menikmati sisa waktu berendam.

Tubuh yang berlepotan mani ini kusiram bersih-bersih. Ingin sekali beronani untuk menuntaskan keinginan libidoku. Tapi terasa segan melakukan di depan Dragna. Aku merasa rasa kagumnya pada kehebatan sexku akan runtuh seketika.

Setelah sarapan aku dapati mobilku sudah siap dan bersih. Aku mengucap terima kasih pada Jo dan semua tim penari untuk pengalaman yang tidak terlupa. Tentu saja aku mendapatkan kartu nama mereka kalau sewaktu-waktu aku memerlukan jasa mereka. 

"Beres deh! See you soon all!" seruku melambai pada mereka yang juga sudah bersiap meninggalkan villa.

Aku menyetir dengan senyum terus tersungging di bibir sampai saat aku hampir memasuki gerbang tol. Sebuah pengendara mobil Jeep yang mirip punyaku menyetop mobilku. Aku berhenti dan mencoba mencari tahu maksudnya.

"Ah, aku kira Anda juga ikut klub! Kebetulan tiba-tiba mesinku susah distater. Ini memang Jeep tua. Dan aku baru masuk klub, jadi belum pengalaman. Bisa bantu kan?" katanya memohon.

Wajahnya mirip Moreno, pembalap itu. Hmm bodynya cukup keren dan kulitnya bersih. Naluri gayku berjalan, mataku melirik bagian rahasianya... alamak! Dia lupa menaikkan resleting dan ... dia tidak pakai celana dalam hmmmm...

"Aku coba deh..." Kataku sambil membuka kacamata hitamku.

TAMAT